TATALAKSANA PEMERIKSAAN DASAR INFERTILITAS
Tata laksana pemeriksaan infertilitas berkaitan dengan
factor istri :
ANAMNESIS
1.Usia istri
Prognosis akan baik bila usia wanita kurang dari 35
tahun,bila lebih dari 35 tahun sarankan tuk ke spesialis
2.Siklus haid :
Siklus haid yang teratur antara 21-28 hari indikator kondisi
ovulasi yang baik,siklus haid yang tak teratur bisa terkait dengan hipotiroid
dan hiperprolaktenemia
3.Nyeri Haid
Haid yang sangat nyeri sampai menggunakan analgetik ataupun
sampai mengganggu aktivitas sehari hari ,erat kaitannya dengan
endometriosis,mioma uteri atau adenomiosis
4.frekuensi senggama
Senggama yang baik 2-3 kali tiap minggu
5.Riwayat keguguran atau riwayat operasi sebelumnya
Terkait dengan perlekatan pada saluran telur yang bisa
menyebabkan infertilitas
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG TERHADAP ISTRI:
1.Berat Badan dan Tinggi badan
IMT <19 (kurus)
/IMT >25 (obesitas) sering terkait dengan infertilitas karena mengganggu
ovulasi
2.Pertumbuhan rambut/bulu atau jerawat
Perlu diperhatikan pertumbuhan rambut yang abnormal,seperti
pertumbuhan jambang,kumis ,jenggot..serta jerawat yang berlebihan.Hal ini
berkaitan dengan hiperandrogenemia yang sering dijumpai pada sindrom ovarium
polikistik
3.kelenjar tiroid
Pembesaran kelenjar tiroid sering terkait dengan gangguan
fungsi hormone tiroid,yang berkaitan dengan infertilitas
4.Payudara
Penting sekali memeriksa adanya galaktore,atau keluarnya
cairan bening dari payudara.kondisi ini berkaitan dengan hiperprolaktinemia
yang menyebabkan siklus tak berovulasi.
5.Abdomen
Adakah benjolan di abdomen?kondisi benjolan di abdomen
berkaitan dengan kista ovarium,mioma uteri,atau adenomiosis yang sering terkait
dengan infertilitas
6.Penilaian organ genitalia
Keputihan,perdarahan pasca senggama,polip endoserviks dapat
menjadi penyebab infertilitas.kelainan ini dapat mudah diketahui hanya dengan
melakukan pemeriksaan kedalam vagina menggunakan speculum.Hal ini mungkin dapat
dijumpai pada pemeriksaan organ genitalia adanya hymen imperforate,agenesis,septum
vagina,dsbg.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan histerosalpingografi yaitu pemeriksaan untuk
menilai patensi kedua saluran tuba
Pemeriksaan progesterone pada fase luteal madya (siklus haid
hari ke 20-21) jika dijumpai rendah maka terdapat kemungkinan siklus tidak
berovulasi.
Pemeriksaan prolaktin,TSH dan free T4 terutama jika dijumpai
siklus haid yang terganggu.
ANJURAN KHUSUS
Sangat penting melakukan pemeriksan kadar antibody anti
rubella.Diharapkan seorang istri memiliki kadar igM yang negative dan IgG yang
positif sebelum hamil.jika igM dan igG
negative,maka perlu imunisasi MMR (morbili,mumps,dan rubella).kehamilan
sebaiknya ditunda jika ditemui igM positif dan igG negative
Selalu anjurkan istri minum asam folat dengan dosis 0,4 mg
per hari,tuk cegah cacat pada tabung saraf pada janin yang dikandung
TATA LAKSANA INFERTILITAS PADA SUAMI:
ANAMNESIS
1.Merokok
Merokok menurunkan kemampuan renang sel spermatozoa
2.Riwayat infeksi kelenjar parotis
Kejadian orchitis dapat menyebabkan infertilitas
3.Kesulitan Ereksi
Kondisi ini berkaitan dengan stress psikis atau pada
kelainan metabolic kronik seperti diabetes mellitus atau hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK
1.Payudara
Payudara pria harus normal,jika terlihat pembesaran atau
ginekomastia..mungkin ada peningkatan kadar estrogen pada pria
2.Penis
Perlu diperhatikan letak uretra yang terkait dengan
abnormalitas seperti hipospadia
3.penis
Skrotum harus diraba untuk menilai kemungkinan skrotum
terisi banyak cairan,terdapat hernia skrotalis atau terdapat varikokel.jumlah testis,volume
testis,dan turunnya testis ke dalam skrotum juga perlu diperhatikan
Pemeriksaan penunjang
Analisis sperma :
volume 2-6 ml,konsentrasi sperma > 20 juta per milliliter,motilitas sperma
lurus dan cepat > 25%,Lurus lambat ditambah dengan lurus cepat > 50%
,morfologi normal >30%
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Infertil
1. Pada Perempuan
Tuba falopii yang
tersumbat bertanggung jawab untuk kira– kira sepertiga dari penyebab
infertilitas. Sumbatan tersebut dapat disebabkan
d. Faktor Sederhana
Kadang – kadang faktor – faktor sederhana seperti memakai celana jeans ketat, mandi dengan air terlalu panas, atau berganti lingkungan ke iklim tropis dapat menyebabkan keadaan luar ( panas ) yang tidak menguntungkan untuk produksi sperma yang sehat.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Infertil
1. Pada Perempuan
a. Hormonal
Gangguan
glandula pituitaria, thyroidea, adrenalis atau ovarium yang menyebabkan :
1. Kegagalan ovulasi.
2. Kegagalan endometrium uterus untuk
berproliferasi dan sekresi.
3. Sekresi vagina dan cervix yang tidak
menguntungkan bagi sperma.
4. Kegagalan gerakan ( motilitas ) tuba
falopii yang menghalangi spermatozoa mencapai uterus.
b. Sumbatan
|
1. Kelainan kongenital.
2. Penyakit radang pelvis umum, misalnya
apendisitis dan peritonitis.
3. Infeksi tractus genitalis yang naik,
misalnya gonore.
c. Faktor Lokal
Keadaan –
keadaan seperti :
1. Fibroid uterus, yang menghambat implantasi
ovum.
2. Erosi cervix yang mempengaruhi pH sekresi
sehingga merusak sperma.
3. Kelainan kongenital vagina, cervix atau
uterus yang menhalangi pertemuan sperma ayau ovum.
2.
Pada Laki – Laki
a. Gangguan Spermatogenesis
Analisis
cairan seminal dapat mengungkapkan :
1. Jumlah spermatozoa kurang dari 20 juta per
mililiter cairan seminel.
2. Jumlah spermatozoa yang abnormal lebih
dari 40% yang berupa defek kepala ( caput ) atau ekor ( cauda ) yang spesifik.
Keadaan ini mungkin karena adanya aplasia sel germinal, pengelupasan, atau
suatu defek kongenital, atau beberapa penyebab yang tidak dapat ditetapkan.
3. Cairan seminal yang diejakulasikan kurang
dr 2 ml.
4. Kandungan kimia cairan seminal tidak
memuaskan, misalnya kadar glukosa, kolesterol,
atau enzim hialuronidase abnormal dan pH – nya terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
b. Obstruksi
1. Sumbatan ( oklusi ) kongenital duktus atau
tubulus.
2. Sumbatan duktus atau tubulus yang
disebabkan oleh penyakit peradangan ( inflamasi ) akut atau kronis yang
mengenai membran basalais atau dinding otot
tubulus seminiferus, misalnya orkitis, infeksi prostat, infeksi gognokokus.
Penyakit ini merupakan penyebab yang paling umum pada infertilitas pria.
c. Ketidakmampuan Koitus atau Ejakulasi
1. Faktor – faktor fisik, misalnya
hipospadia, epispadia, deviasi penis sperti pada priapismus atau penyakit
Peyronie.
2. Faktor – faktor psikologis yang menyebabkan
ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.
3. Alkoholisme kronik.
Kadang – kadang faktor – faktor sederhana seperti memakai celana jeans ketat, mandi dengan air terlalu panas, atau berganti lingkungan ke iklim tropis dapat menyebabkan keadaan luar ( panas ) yang tidak menguntungkan untuk produksi sperma yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar